21 November 2010

Pernikahan Adalah Komitmen

Seringkali pernikahan menjadi tidak seindah yang dibayangkan. Awal yang menggebu-gebu selalu diakhiri dengan perceraian. Sebenarnya, apa yang salah dalam suatu pernikahan? Dan, apa yang perlu dibenahi dalam pernikahan? A : Aku tidak menyukai istriku lg ! B : Pulang dan cintailah dia.. A : Anda tidak mengerti aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi. B : Pulang dan cintailah dia.. A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya. B : Apakah menurutmu Ibu-mu mencintaimu ? A : Tentu saja (dengan mantap) B : Kira-kira satu minggu setelah ibumu pulang dari Rumah Saskit & membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh- sungguh menikmati itu semua? A : Tidak… (menunduk) B : Kalau begitu.. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur? Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukainya. Pernikahan tidak hanya didasari persaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN. Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu. Hanya Komitmen yang membuat cinta manggebu-gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa. Lalu.. Apa yang disebut dengan Cinta Sejati ?? Cinta yang sifatnya turun ke bawah, yakni: cinta yang tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela berkorban demi seseorang yg dikasihinya. Inilah cinta yang harus diusahakan dalam setiap Pernikahan. Ada orang berkata "aku cinta kamu".. berarti : "aku ingin memilikimu & biarlah kamu kumiliki" adalah merupakan cinta yang egois karena hanya bergantung pada perasaan seseorang. Sebab perasaan akan dimakan oleh waktu dan bisa saja perasaan ini muncul pada diri orang lain/pasangan orang lain. Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, komitmenlah yang menyelamatkan pernikahan. Berani melakukan sebuah "tindakan" baik dalam keadaan suka maupun tidak untuk mengasihi pasangan & mempertahankan pernikahan yang telah Tuhan anugerahkan. Semoga ini bisa menjadi berkat bagi Anda yang sudah menikah, atau yang akan menikah.

No comments:

Post a Comment