Bukan rahasia lagi jika ada rumah sakit yang menyediakan koleksi majalah dan video mesum bagi donor sperma. Bahkan 1 dari 3 rumah sakit negeri di Inggris mengakui, dana untuk pengadaan fasilitas tersebut diambil dari anggaran pemerintah.Selain membeli langsung dari agen, beberapa rumah sakit milik otoritas kesehatan Inggris (NHS) bahkan mendapatkan koleksi tersebut melalui kerja sama langsung dengan penerbitnya. Sebagian lainnya memang disumbangkan oleh staf, karyawan maupun pengunjung rumah sakit.Dikutip dari The Suns, Rabu (8/9/2010), sebuah rumah sakit di Liverpool bahkan menganggarkan Rp 104 juta untuk membangun fasilitas semacam itu. Tidak tanggung-tanggung, rumah sakit tersebut membuat ruangan khusus yang dilengkapi TV layar datar, komputer dan pemutar DVD berikut koleksi mesumnya.Fakta ini langsung mendapat kritik pedas dari sebuah lembaga kajian publik di Inggris. Direkturnya, Julia Manning menilai adanya fasilitas tersebut akan membuat karyawan perempuan merasa tidak nyaman bekerja di rumah sakit."Sekitar 70 persen karyawan rumah sakit milik NHS adalah perempuan, tidak seharusnya mereka bekerja di lingkungan yang mendukung pornografi," ungkap Julia.Menurut survei yang dilakukan oleh
2020health.org, hanya 33 dari 92 yang mengaku memakai anggaran negara untuk keperluan tersebut. Meski demikian, Julia yakin bahwa pengeluaran itu ilegal karena pemerintah tidak mungkin menyetujuinya.Seperti diberitakan sebelumnya, Inggris tengah menghadapi kelangkaan donor sperma, sementara 1 dari 7 pasangan di negara tersebut punya masalah dengan kesuburan. Salah satu pemicu kelangkaan adalah prosedur dan teknologi bank sperma yang kurang berkembang bila dibandingkan dengan negara lain seperti Spanyol.
No comments:
Post a Comment