Sejauh ini pohon terbesar Indonesia yang ditemui di hutan pedalaman Kalimantan atau Papua masih terukur dengan beberapa jalinan tangan orang dewasa atau diameter sekitar 4 meter. Tapi di California AS terdapat pohon yang diameternya (garis tengah) mencapai 7,7 meter dan tinggi 85 meter. Sebagai perbandingan, diameter pohon kelapa rata-rata 40 centimeter saja. Pohon tersebut berjenis Giant Sequoia memiliki umur diperkirakan 2.700 tahun, rata-rata usia manusia di dunia 65 tahun. Pohon yang diberi nama Jenderal Sherman ini masih hidup dan berdaun rindang sebagaimana 'tetangga'nya di Taman Nasional Sequoia di Visalia, California. Tahun 2002, peneliti mengukur volume pohon ini mencapai 1487 meter kubik, jika satu truk atau lory besar mampu menampung kayu 10 kubik maka dibutuhkan sekitar 150 unit truk untuk mengangkutnya bila pohon itu ditebang. Pohon Sherman ini dinamakan demikian Jenderal Sherman diambil dari nama seorang veteran perang sipil Amerika Jendral William Tecumseh Sherman. James Wolverton seorang Letnan pada kavaleri Indiana ke-9 di bawah pimpinan Sherman menamakan pohon ini dengan nama komandannya pada tahun 1879. Pohon ini sebenarnya sudah dianugerahi gelar sebagai yang terbesar sejak tahun 1931 dilihat dari faktor volume-nya. Pohon ini masih terus tumbuh dan membesar tiap tahunnya. Bila diukur dari 1,4 meter di atas tanah maka memiliki diamter 7,7 meter. Posisi di atas tanah 5,3 meter maka pohon ini masih memiliki diameter 18 meter. Dan terus mengerucut ke atas hingga diameter 4,3 meter pada ketinggian 55 meter di atas tanah. Dahan atau cabang pertama dari pohon ini berada pada posisi 40 meter dari atas tanah dan memiliki diamter 4,3 meter. Luar biasa. Dahan terbesar dari pohon ini pernah patah tahun 2006. Bentuknya seperti huruf "L" menghunjam dari kira-kira seperempat ketinggian pohon. Dahan ini mempunyai diameter 2 meter dengan panjang 30 meter dan menghancurkan pagar yang dibuat di sekelilingnya. Meski demikian tetap saja pohon ini masih menjadi makhluk hidup terbesar di muka bumi yang masih hidup dan ramai dikunjungi turis serta ilmuwan untuk menelitinya.
No comments:
Post a Comment