16 January 2011

Mitos Blood Libel (Fitnah Darah) Membunuh Non-Yahudi dan Meminum D arahnya Oleh Yahudi

(Blood libel) Dalam mitos fitnah darah, orang Yahudi dituduh membunuh non- Yahudi dan kemudian meminum darah mereka untuk keperluan ritual. Fitnah darah kerap digunakan sebagai alasan pembenar untuk tindak kekerasan terhadap Yahudi. Mitos secara historis dikaitkan dengan hari raya Paskah Yahudi, yang bertepatan dengan Paskah memperingati penyaliban Yesus Kristus. Mary C Boys, profesor pada Union Theological Seminary yang telah mempelajari sejarah fitnah darah, menyatakan mitos adalah "berkaitan dengan menyalahkan orang Yahudi atas kematian Yesus dan pencemaran orang Yahudi. Banyak hal seperti ini adalah karena ketidaktahuan, tetapi anggapan ini tidak pernah mati. " Fitnah darah juga dikaitkan dengan tuduhan bahwa orang Yahudi menggunakan darah orang kafir untuk membuat matzoh Paskah, atau roti tidak beragi, dan anggur. Ia mengatakan bahwa fitnah darah berasal dari abad pertengahan Eropa. "Dari abad ke-11 dan seterusnya, ada peningkatan virulensi fitnah Kristen-Yahudi," kata Boys. Mitos tampaknya telah mengkristal di Inggris sejak abad ke-12. Dalam Life and Miracles, St William dari Norwich menuduh bahwa dalam sebuah ritual anak laki-laki telah disiksa dan dibunuh oleh orang Yahudi. Situs Yahudi populer, My Jewish Learning, mengatakan bahwa setelah dugaan sekitarnya William dari Norwich, "orang- orang Yahudi dari Norwich diserang oleh massa yang membalas dendam dan dipaksa untuk melarikan diri." Ada ratusan fitnah darah sepanjang sejarah, yang mengakibatkan kematian ribuan Yahudi, kata situs tersebut. "Pada abad ke-14, ritual tuduhan pembunuhan menjadi umum pada waktu Paskah." Menurut profesor bidang agama dari Boston University, Stephen Prothero, fitnah darah memicu titik balik dalam sejarah Yahudi pada tahun 1840, setelah orang- orang Yahudi di Damaskus dituduh melakukan ritual membunuh seorang biarawan Katolik. "Untuk pertama kalinya, pemimpin Yahudi dari seluruh Eropa dan Amerika Serikat terorganisir dalam kegiatan anti-Yahudi," kata Prothero, mengutip buku Jewish Literacy karya Joseph Telushkin. Beberapa komentator merujukkan fitnah darah pada suatu ayat dalam Injil Matius di mana mereka yang berkumpul untuk penyaliban Yesus mengatakan, "Darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kita." Tapi Boys mengatakan bahwa ayat - Matius 27:25 - dikenal sebagai "kutukan darah" - itu berbeda dari fitnah darah, meskipun keduanya telah digunakan untuk membenarkan anti-Semitisme. "Dalam analisis akhir, itu semua berkaitan dengan fakta bahwa begitu banyak orang Kristen mengatakan, orang Yahudi telah dibuat bertanggung jawab atas kematian Yesus," katanya.

No comments:

Post a Comment