BAYANGKAN jika Anda bisa melakukan kegiatan lain saat di belakang roda kemudi ketika mobil meluncur menuju kantor, sementara mobil berjalan terus menuju tempat tujuan tanpa harus Anda kemudikan. Setelah dekat dengan tempat tujuan, baru Anda mengambil alih kemudi. Sepertinya kejadian itu hanya akan ada di dalam film-film fiksi ilmiah yang berbau masa depan. Tetapi dalam waktu dekat, hal itu akan menjadi kenyataan. Bahkan saat ini, teknologi tersebut telah ada bahkan sukses menjalani uji coba. Teknologi yang dinamai SARTRE (Safe Road Trains for the Environment) ini memnungkinkan sebuah bahkan lebih kendaraan berjalan secara beriringan secara otomatis mengikuti kendaraan terdepan sebagai pemandu. Sistem ini telah berhasil melewati uji coba yang dilakukan lewat sebuah simulasi jalan raya secara nyata di Proving Ground Volvo dekat Gothenburg, Swedia. "Ini merupakan tonggak utama untuk program riset penting Eropa. Iring-iringan yang dijuluki sebagai platooning (dari kata platoon = peleton), menawarkan prospek meningkatnya faktor keselamatan di jalan raya, penggunaan ruang jalan yang lebih baik, meningkatkan kenyamanan pengemudi dalam perjalanan jauh dan mengurangi konsumsi bahan bakar sekaligus emisi CO2," ujar Tom Robinson, koordinator proyek SARTRE dari Ricardo UK Ltd. Kendaraan yang tergabung dalam sebuah peleton dipandu oleh seorang pengemudi profesional yang memimpin iring-iringan kendaraan. Sementara tiap kendaraan secara otomatis dan berkesinambungan memonitor jarak, kecepatan serta arah kendaraan sesuai dengan keadaan kendaran di depan dan menyesuaikan agar rangkaian tersebut tetap berada dalam jalur teratur seperti rangkaian gerbong kereta. Dengan kata lain, Kendaraan secara otomatis akan berjalan sendiri sambil mengatur pengereman, akselerasi, hingga berbelok, sementara pengemudinya bisa membaca koran atau mengerjakan tugas dengan laptop misalnya. Hebatnya lagi, setiap saat kendaraan bisa saja keluar dari peleton, saat pengemudi mengambil alih kendali kendaraan yang ditungganginya. Pengujian yang baru saja dilakukan di Swedia menunjukkan keberhasilan, ketika satu unit mobil mengikuti kendaraan pemimpin yang dalam uji coba itu menggunakan sebuah truk (Volvo's automated Safety Truck). Kunci kesuksesan sistem ini tentu saja tergantung pengemudi yang memimpin di depan. "Seorang pengemudi profesional dan terlatih yang memimpin iring-iringan/peleton kendaraan mjerupakan faktor penting untuk memastikan keselamatan dalam proyek tersebut," ujar Erik Nordin di bagian Teknologi Volvo. Untuk mendukung pengemudi pemandu, teknologi seperti peringatan pengemudi, peringatan tabrakan depan, ESP (Electronic Stability Program) dan Adaptive Cruise Control telah diintegrasikan ke dalam kendaraan pemandu. Terkait dengan sistem-sistem tersebut, Volvo telah melakukan berbagai penyempurnaan lanjutan. Menurut siaran pers resmi SARTRE, pengembangan teknologi ini telah berjalan dengan baik dan sangat memungkinkan untuk diproduksi dalam beberapa tahun ke depan. Jika sistem ini diimplementasikan secara luas, para peneliti yakin bahwa penghapusan faktor manusia akan mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pengemudi, meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang hingga 20% serta mengurangi kemacetan lalu lintas. Penerimaan masyarakat terhadap teknologi ini serta kebijakan pemerintah dalam mengubah undang-undang dan peraturan jalan raya sepertinya akan menjadi hambatan yang paling besar dibanding teknologi itu sendiri saat sistem ini akan diimplementasikan di dunia nyata. Proyek SARTRE merupakan bagian yang didanai oleh Komisi Eropa dan dipimpin oleh Ricardo UK Ltd (Inggris) bekerjasama dengan Idiada, Robotiker-Tecnalia dari Spanyol, Institut fur Kraftfahrwesen Aachen (IKA) dari Jerman, SP Technical Research Institute Sweden, Volvo Car Corporation dan Volvo Technology dari Swedia.
canggih juga nich, kapan ya bisa punya yang kayakk gini..
ReplyDelete