16 May 2011

Pentingnya sebuah kePERAWANan

Saya sengaja menuliskan ini di blog. Karena saya masih bingung kenapa wanita / cewek jaman sekarang rela melepaskan keperawanannya bukan kepada suami yang sah. Mungkin ada benarnya jika ramalan kiamat di tahun 2012. Setelah mendengar di media massa bahwa hasil riset menunjukkan lebih dari 50% wanita di kota – kota besar di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah. Melihat persentase dari hasil riset tersebut membuat pandangan saya terhadap wanita menjadi buruk, terlebih lagi pergaulan antara pria dan wanita yang semakin melebihi batas. Juga pakaian yang digunakan oleh para wanita yang sudah tidak sesuai untuk digunakan di depan umum.Mungkin hanya 3 dari 10 wanita yang perawan, dan mereka adalah wanita yang benar – benar di jalan-Nya dan dapat menjaga sesuatu yang paling berharga dari dirinya. Angka tersebut membuat saya heran, apakah sebuah keperawanan itu tidak penting lagi bagi seorang wanita.Mengapa mereka mau melepaskannya begitu saja kepada orang yang belum tentu mau menikahinya suatu saat nanti. Bagi saya, dia adalah wanita yang BODOH (maaf), kenapa bodoh? karena semua kerugian akan dirasakan oleh wanita itu sendiri. Hanya karena kenikmatan sesaat tapi sengsara selamanya.Ada info dari forum sebelah tentang Alasan logis kenapa wanita harus PERAWAN yaitu. Sex Pra Nikah menyebabkan kamu akan dihantui perasaan bersalahSekali kamu melakukannya dan meskipun mungkin tidak ada seorangpun yang tahu, rasa bersalah akan selalu menghantui. Bahkan bisa jadi kamu akan menjadi benci pada dirimu sendiri karena tidak bisa menolak tekanan untuk melakukan hubungan sex. Perasaan seperti ini memang tidak mendominasi, tapi biasanya akan selalu muncul setiap waktu dan akan selalu menjadi bagian darimu.Karena kamu bisa menjadi "sexual person" dan segala sesuatunya tidak akan pernah lagi sama seperti semulaSeperti kalau pernah mencoba sesuatu benda adiktif lainnya, maka ada saatnya rasa kepingin atau ketagihan akan datang. Akibatnya, pikiran akan dipenuhi dengan sex dan menggangu konsentrasi untuk hal lainnya.Dengan kata lain : dewasa sebelum waktunya.Sex Pra Nikah akan mengubah cara pandangmu tentang sex – selamanyaSex seharusnya sesuatu yang sakral dan menjadi sangat indah jika dilakukan oleh pasangan suami istri. Tapi jika dilakukan sebelum menikah, maka bisa jadi sex berubah menjadi sebagai suatu yang "kotor" dan terlarang. Cara pandang ini bisa terus tertanam di benak kamu, bahkan setelah kamu menikah nantinya. Sayang kan ?Kamu akan sulit lepas dari "the first one"Biasanya cewek merasakan ikatan yang sulit dilepas dengan cowok yang telah dia berikan virginitasnya. Ini tidak ada hubungan dengan ketakutan kalau-kalau tidak ada cowok lain yang akan menerima dia sesudah tidak virgin. Ini masalah psikologis. Padahal, cowok belum tentu merasakan hal yang sama.Karena hubungan pacaran kamu bisa berubah menjadi "all about sex"Pasangan pra nikah yang telah melakukan hubungan sex biasanya akan selalu mempunyai hidden agenda. Kapan dan dimana akan melakukannya…. Tidak jarang karena jadwal rahasia ini mereka harus berbohong, kepada siapa saja. Bentuk-bentuk perhatian akan menjadi bias. Apakah bener-bener tulus atau karena cuma sex. Bahkan terkadang sedang berantem hebatpun akan langsung baikan cuma gara-gara sex, dan melupakan masalah sesungguhnya.Sex Pra Nikah, maka kamu tidak akan pernah menikmati surganya bulan maduKarena sudah biasa melakukan hubungan sex pra nikah, maka bulan madu yang mestinya asyik dan romantis, bakal jadi seperti liburan biasa. Tidak akan pernah ada sesuatu yang berkesan untuk seumur hidupmu.Karena kamu bisa menjaga reputasi dan tidak mau "nyesel" di kemudian hariHampir bisa dipastikan, teman-temannya akan tahu jika seorang cowok telah melakukan hubungan sex dengan pacarnya. Jadi ini merupakan rahasia………….umum. Dan tentu saja kamu tidak menghendaki mempermalukan dirimu seperti ini.Semoga dari beberapa alasan di atas dapat menyadarkan para wanita yang telah terpesona terhadap indahnya seks. Saya salut kepada wanita – wanita yang sampai detik ini dapat menjaga keperawanannya hingga menikah nanti.

No comments:

Post a Comment